Saat itu, saya pulang dari sebuah acara di puncak dengan teman-teman pasca. Teman-teman saya yang lain sekitar jam 11.30 Wib telah pulang satu persatu dengan rombongan yang lain. dan saya masih menunggu teman saya yang masih beres-beres karena mau nebeng pulang... ke arah Cilandak (tadinya) hehe.....karena ngobrol terus dimobil, eh.... keterusan deh akhirnya tiba di dekat kostan ku daerah Kemang. Sadar atau tidak disadari, walaupun mungkin bagi teman saya itu aneh lha kok... tadi ngambil plang arah Pasar Minggu - Depok ya... ya wes lah... akhirnya sekalian ke arah kemang ... mungkin... tapi bagi saya itu membahagiakan, hehe, karena tidak perlu disambung naik bis dari cilandak,,, abisnya saat itu, ngatuk banget... bayangkan saja malam setelah acara puncak selesai jam 24.00 WIB, baru tidur jam 00.45 WIB, besok paginya sudah ada aktivitas Outbond ,, wuihh... mantabs deh... acaranya. acanya ini adalah acara rekreasi kelas kami, karena satelah satu tahun kami belajar bersama di UNJ trus karena mau pada nyusun tesis masing-masing dan perkuliahan di kelas juga sudah selesai sehingga intensitas pertemuan juga akan jarang jadi kami rekreasi kelas dulu, ya ,,, untuk mempererat silaturahmi gitu dech...
eiya.... sewaktu di mobil perjalanan dari Cipayung ke kemang Jakarta, teman saya ini bercerita banyak banget yang dapat di ambil hikmahnya.... luar biasa ceritanya...
berawal dari... meminta tolong untuk menawar harga ubi cilembu.... dan membantu memilihkan ubi cilembu. setelah itu, kami naik mobil lagi dan melanjutkan perjalanan. dan cerita... bahwa ubi cilembu ini adalah salah satu makanan kesukaannya Almarhum (adiknya teman saya, yang belum lama ini telah berpulang ke rahmatullah 13 Des 2009 di usia 26 th) . saya sengaja beli untuk diberikan kepada guru ngaji Almarhum....
trus saya bertanya : "masih terasa ya pak... sedihnya sampai sekarang ...?"
Bapak(teman saya): "iya... sungguh masih ingat dengan semua kenangan kami bersama, karena kami 4 bersaudara semuanya dekat, dan sejauh ini, kami sekeluarga belum mendapatkan ujian seberat ini. mungkin ini adalah ujian untuk keluarga kami ....
and then... saat itu,sabtu malam Almarhum jam 21.00 Wib masih berada di bengkel Jalak Motor yang merupakan bengkel miliknya yang belum lama dirintisnya sampai pukul 23.30 an,.... baru sampai di rumah. bertemu ibu dan setelah cium tangan dan kening ibu, Almarhum langsung pergi ke kamarnya.
waktu itu, saya pun baru pulang sekitar pukul 23 .30 an juga... parkir mobil sebentar... setelah itu.. masuk ke rumah dan mendengar Almarhum sedang berbicara di telepon dengan calon istrinya... karena kebetulan kamarnya bersebelahan dengan saya. saya turun lagi ke lantai bawah rumah untuk minum dulu,,, setelah itu saya naik lagi untuk masuk ke kamar dan saya gak ngeh... Almarhum masih ngobrol atau tidak, karena ngantuk, saya langsung tidur.
esoknya jam 5.30 Wib, saya sempat membuka pintu kamar adik saya dan melihat adik saya di bawah lantai dengan menyeder ke tempat tidur,,, pikir saya, mungkin ketiduran karena biasanya Almarhum dzikir di waktu sepertiga malam, baru setelah subuh Almarhum tidur lagi... saya pergi ke kampus untuk mengajar... dalam hati, kok tadi waktu buka kamar Almarhum perasaan saya hampa ya... tapi saya abaikan perasaan itu...
jam 10.30 Wib... saya pulang dari kampus, dan sewaktu parkir mobil, kakak saya yang pertama menyampaikan bahwa Almarhum telah meninggal. sektika kami ke kamarnya dan saya melihat posisi itu tidak berubah ketika jam 5.30 Wib tadi saya lihat.... masih sama persis posisinya...
jadi mungkin.... tadi pagi waktu saya lihat beliau telah.....
kakak ipar saya, karena berliau dokter memeriksa Almarhum dan memang telah wafat. kemungkinan telah lama, baru setelah itu keluarga saya cukup schok dengan kejadian ini. saya coba kontak teman-teman saya di FK UI dan ahli Forensik untuk menanyakan apakah harus diotopsi atau bagaimana... tapi Bapak, lebih memilih sudah tidak perlu diotopsi.. lebih cepat dimakamkan akan lebih baik.. karena diperkirakan jam 24.00 wafatnya....
akhirnya... tanpa diketahui penyebab meninggalnya,,, hanya berdasarkan perkiraan dari bukti fisiknya kemungkinan kena angin duduk atau serangan jantung (wallahualam). Almarhum setelah ashar dimakamkan dipemakaman keluarga di Cengkareng.
Sebelum meninggal, Almarhum sedang menelepon calon istrinya, dan ternyata obrolan itu terputus tiba-tiba pada waktu tengah malam itu... calon istrinya mengira Almarhum tertidur pada malam itu."
Subhanallah,,,, cerita itu.... sungguh mengisyaratkan bahwa kematian bisa datang kapan saja dan pada siapa saja... sudah seberapa siapkan kita... ketika menghadapi ajal yang menjemput kita?????
Semoga ini bisa menjadi cerita hikmah untuk kita semua.... Semoga Almarhum Imam Maliki, diterima amal ibadahnya, diampuni segala kekeliruannya dan ditempatkan di tempat yang mulia disisiNya... Amiin...